Mengenal 4 Strategi dalam Manajemen Strategis

Seperti biasa, setiap hari selasa setelah dzuhur saya menyempatkan diri untuk ke perpus kampus, kenapa selasa? Karena setiap hari selasa saya hanya masuk satu kelas mata kuliah saja, jadi lebih luang waktunya. Saya tertarik di bidang periklanan,strategi dan manajemen oleh karena itu lah saya menuju lantai 4 dan menuju rak buku yang saya ketahui disana terdapat buku-buku manajemen.

Pandangan saya jatuh pada sebuha buku yang menarik sekali untuk di baca, judulnya Strategic Management. Karena saya rada males untuk baca buku bahasa inggris *alesan 😛 . Saya mencari buku padanan yang sama atau terjemahannya saja, yakni berjudul Manajemen Strategis yang di tulis oleh Fred R. David yang kemudian di terjemahkan dan di terbitkan oleh penerbit Salemba. Selain itu saya terkadang hanya membaca beberapa bab saja dalm buku semacam ini,baca yang menurut saya penting.

Dalam 1 buku seperti ini kadang saya hanya memebaca 2-4 bab saja. Bab yang sangat ingin saya baca pada buku ini adalah mengenai jenis strategi manajemen strategis. Ada 4 kelompok besar jenis strategi dalam buku tersebut pertama adalah Strategi Integrasi yang meliputi strategi integrasi depan,integrasi belakang,dan integrasi horizontal. Kelompok strategi yang kedua adalah strategi intensif yang meliputi mencari pangsa pasar,mengembangkan pasar dan mengembangkan produk. Selanjutnya adalah kelompok strategi diversifikasi yang meliputi strategi diversifikasi terkait dan tidak terkait. Serta kelompok strategi yang terakhir adalah strategi defensive. Oke akan saya jelaskan satu persatu mengenai jenis-jenis strategi ini.

Pertama .Strategi integrasi secara umum menggambarkan mengenai upaya kepemilikan usaha yang dapat membantu usaha yang sedang di jalankan yang membedakan hanyalah usaha siapa yang harus dimiliki. Strategi pertama integrasi depan,yakni upaya kepemilikian usaha yang dapat membantu distribusi produk. Di contohkan ketika Dell Computer membuka retail-retail komputernya di mall-mall agar orang dapat mencoba-coba komputernya sebelum membelinya.Kedua Integrasi belakang adalah upaya kepemilikian usaha yang dapat membantu pasokan untuk usaha Anda,di contohkan ketika Hilton Hotel membeli sebuah usaha manufaktur furniture untuk kebutuhan hotel yang lebih murah. Sedangakn integrasi horizontal adalah upaya kepemilikan usaha pesaing yang memungkinkan minimal mengurangi “serangan” terhadap usaha Anda,umumnya hal ini dilakukan dengan cara merger usaha.

Kedua. Strategi intensif, Strategi ini meggambarkan bagaimana agar produk kita dapat menjangkau konsumen semaksimal mungkin baik dari segi konsumsi dan geografis. Pertama strategi mencari pangsa pasar adalah dengan menggunakan produk yang sudah ada kemudian di kembangkan cara pemasarannya untuk dapat menghasilkan citra. Di contohkan ketika Mc Donalds gencar berpromosi untuk menyampaikan bahwa produk mereka ama serta sehat untuk di konsumsi. Strategi yang kedua adalah pengembangan pasar. Hal ini umumnya “meletakan” produk di geografis yang berbeda untuk menjangkau konsumen baru. Strategi yang ketiga adalah pengembangan produk.Mengembangkan produk yanga ada kemudian di perbaiki baik dari segi kulitas,bentuk atau rasa (variasi.

Ketiga. Strategi Diversifikasi. Strategi ini secara umum menggambarkan sebuah strategi dimana Anda mendirikan sebuah usaha lain,yang membedakan adalah apakah usaha tersebut sejenis atau tidak. Strategi pertama adalah diversifikasi terkait,Anda membuat sebuah usaha yang sama dengan usaha yang Anda jalankan sekarang.Di contohkan pemilik sebuah hotel dengan segmentasi High End dengan fasilitas casino membuat usaha hotel yang juga mengarah pada segmentasi High End tanpa di fasilitasi casino. Strategi kedua adalah strategi diversifikasi tidak terkait, strategi ini dimana Anda mendirikan usaha yang berbeda dengan usaha yang Anda miliki sekarang. Di contohkan ketika Ford Motor mendirikan sebuah usaha di bidang bank industry.

Keempat. Strategi defensif. Strategi ini menggambarkan ketika Anda harus mempertahankan keberlangsungan hidup perusahaan Anda atau ingin berhenti berbisnis dengan mewujudkan usaha Anda dengan nilai kekayaannya. Strategi pertama adalah penciutan, penciutan bisa dengan mengurangi jumlah karyawan yang cukup signifikan,atau menutup beberapa toko-toko retail di mall untuk mengurangi biaya operasional. Strategi kedua adalah dengan strategi divestasi. Menjual divisi dalam usaha Anda yang menurut Anda cukup merepotkan usaha Anda, Anda dapat menjual divisi dalam usaha Anda kepada perusahaan lain termasuk dengan kryawan yang bekerja dalam divisi tersebut. Strategi yang ketiga adalah likuidasi. Likuidasi dapat lakukan jika Anda benar-benar ingin menikmati nilai kekayaan usaha Anda,Anda dapat menjual aset-aset perusaahaan Anda. Hal ini juga dapat Anda lakukan ketika Anda ingin benar-benar berhenti berbisnis.

Oleh : Muhamad Rifefan Mahasiswa Semester 5 Program Studi Ilmu Komunikasi konsentrasi periklanan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

*Update 10 Desember 2015
Gak nyangka ternyata dalam 2 tahun ini cukup banyak orang yg membaca artikel ini, aku harap teman-teman semua terbantu dengan adanya artikel ini. Karena rasanya berdosa sudah banyak yg mengunjungi maka saya mulai kembali mencoba aktif menulis. Semoga bermanfaat

Mari bertegur sapa di akun instagram saya disini >> @rifefan

Perkenalkan 🙂 http://wp.me/s2Mlqd-about

Artikel lainnya

bagaimana meningkatkan interaksi di social media
>> http://wp.me/p2Mlqd-1s

serunya memulai startup
http://wp.me/p2Mlqd-1y

tugas waktu kuliah yang mengesankan http://wp.me/p2Mlqd-P

3 thoughts on “Mengenal 4 Strategi dalam Manajemen Strategis

Leave a comment